AKNB

Minggu, 13 Desember 2009

SEJARAH

SEJARAH
beberapa ratus tahun yang lalu bangsa arab telah mengenal bahwa membakar luka dengan logan yang membara dapat mencegah infeksi, walaupun penderita akan menderita luka parut seumur hidupnya. Pada tahun 1537 seorang ahli bedah prancis AMBROISE PARE mengobati luka tembak dengan pembalut yang dibasahi kuning telur, terpentin dan lain lain. Terpentin berfungsi sebagai semacam bahan pembakar kimia dan kuning telur akan mensuplai enzim lisosim yang bersifat antibakteri, konsep antiseptik kemudian diterapkan oleh IGNATZ SEMMELWEIS (1816-1865) dan JOSEPH LISTER (1827-1912). Semelweis melihat bahwa kejadian demam puerperalis dalam bangsa lobsteri yang di kelola oleh dokter lebih tinggi daripada dikelola bidan. Hal ini terjadi karna para dokter kurang mencuci tangan. Ia menganjurkan untuk mempergunakan chlorinated lime untuk mencuci tangan. Joseph lister menggunakan asam karbol untuk mencegah infeksi akibat pembedahan. Dalam abad 18 orang mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan mediu. Dengan caia ini matilah semua mikroba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar